Dikirim ke member Share Islam : 22 February at 20:21
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
kali ini kita akan membahas taubat...
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai," QS 66:8
A. Syarat-Syarat Taubat
Imam an-Namawi menjelaskan syarat taubat ada tiga yaitu :
1. Orang yang berbuat dosa harus berhenti dan berlepas diri dari perbuatan dosa dan maksiat yang selama ini pernah ia lakukan
2. Dia harus menyesali perbuatan dosanya tersebut.
3. Dia mempunyai tekad yang bulat untuk tidak mengulangi perbuatan itu.
4. Pernyataan bebas (keridhaan) dari hak orang yang dirugikan
Apabila perbuatan dosanya itu ada hubungannya dengan orang lain, maka di samping tiga syarat di atas, ditambah satu syarat lagi yaitu harus ada pernyataan bebas dari hak orang yang dirugikan itu.
Jika dirugikan hartanya, maka hartanya itu harus dikembalikan. Jika berupa tuduhan jahat, maka ia harus meminta maaf, dan jika berupa ghibah atau umpatan, maka ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak perlu meminta maaf kepada orang yang diumpat.
Demikian yang dijelaskan oleh Imam An-Namawi rahimahullah dalam kitab Riyaadush Shaalihiin bab Taubat.
5. Ikhlas, semata-mata karena Allah subhanahu wa ta'ala.
6. Dilakukan pada saat diterimanya taubat.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruhnya) belum sampai di kerongkongan" (HR Tirmirdzi, al-Hakim, Ibnu Majah)
dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari sebelah barat(kiamat), maka Allah akan menerima taubatnya." (HR Muslim)
B. Perkara yang wajib dihindari dalam bertaubat
1. Terus menerus berbuat dosa.
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." QS 3:135
Para ulama mengatakan, "Tidak ada dosa kecil yang dilakukan terus-menerus dan tidak ada dosa yang besar yang diiringi dengan taubat kepada Allah Ta'ala."
2. Berbangga dengan perbuatan dosa
dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Setiap ummatku diampuni kecuali Mujaahirin." (HR Bukhari dan Muslim)
Mujaahir adalah orang yang bangga, menampakkan atau menceritakan dosanya kepada orang lain.
terdapat 5 kesalahan padanya yaitu :
1. Berdosa karena bermaksiat
2. Berdosa karena berbangga dosanya kepada orang lain
3. Berdosa karena telah membuka tutupan Allah
4. Berdosa karena telah membangkitkan semangat orang untuk berbuat dosa sepertinya
5. Berdosa karena manganngap remeh maksiatnya tersebut.
3. Tidak istiqamah dalam bertaubat
(akan dijelaskan pada message selanjutnya, insya Allah ehehe)
semoga bermanfaat
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
kali ini kita akan membahas taubat...
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai," QS 66:8
A. Syarat-Syarat Taubat
Imam an-Namawi menjelaskan syarat taubat ada tiga yaitu :
1. Orang yang berbuat dosa harus berhenti dan berlepas diri dari perbuatan dosa dan maksiat yang selama ini pernah ia lakukan
2. Dia harus menyesali perbuatan dosanya tersebut.
3. Dia mempunyai tekad yang bulat untuk tidak mengulangi perbuatan itu.
4. Pernyataan bebas (keridhaan) dari hak orang yang dirugikan
Apabila perbuatan dosanya itu ada hubungannya dengan orang lain, maka di samping tiga syarat di atas, ditambah satu syarat lagi yaitu harus ada pernyataan bebas dari hak orang yang dirugikan itu.
Jika dirugikan hartanya, maka hartanya itu harus dikembalikan. Jika berupa tuduhan jahat, maka ia harus meminta maaf, dan jika berupa ghibah atau umpatan, maka ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak perlu meminta maaf kepada orang yang diumpat.
Demikian yang dijelaskan oleh Imam An-Namawi rahimahullah dalam kitab Riyaadush Shaalihiin bab Taubat.
5. Ikhlas, semata-mata karena Allah subhanahu wa ta'ala.
6. Dilakukan pada saat diterimanya taubat.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruhnya) belum sampai di kerongkongan" (HR Tirmirdzi, al-Hakim, Ibnu Majah)
dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari sebelah barat(kiamat), maka Allah akan menerima taubatnya." (HR Muslim)
B. Perkara yang wajib dihindari dalam bertaubat
1. Terus menerus berbuat dosa.
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." QS 3:135
Para ulama mengatakan, "Tidak ada dosa kecil yang dilakukan terus-menerus dan tidak ada dosa yang besar yang diiringi dengan taubat kepada Allah Ta'ala."
2. Berbangga dengan perbuatan dosa
dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Setiap ummatku diampuni kecuali Mujaahirin." (HR Bukhari dan Muslim)
Mujaahir adalah orang yang bangga, menampakkan atau menceritakan dosanya kepada orang lain.
terdapat 5 kesalahan padanya yaitu :
1. Berdosa karena bermaksiat
2. Berdosa karena berbangga dosanya kepada orang lain
3. Berdosa karena telah membuka tutupan Allah
4. Berdosa karena telah membangkitkan semangat orang untuk berbuat dosa sepertinya
5. Berdosa karena manganngap remeh maksiatnya tersebut.
3. Tidak istiqamah dalam bertaubat
(akan dijelaskan pada message selanjutnya, insya Allah ehehe)
semoga bermanfaat
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
___________________________________________________________________________________________________________
Berdasarkan Al-Quran dan Sunnah. Jika ada di tulisan ini yang tidak sesuai keduanya, maka tinggalkanlah. Segera ikuti Al-Quran dan Sunnah
0 komentar:
Post a Comment